Banyaksekali faktor - faktor penyebab yang dapat memicu konflik disintegrasi bangsa. Berikut beberapa penyebab dan penjelasannya : 1. Agama. Jika diingat - ingat kembali, dewasa ini agama merupakan tonggak utama yang sering dijadikan sebagai pemicu konflik dan pertentangan pada negara ini. dorAvo. Jakarta - Disintegrasi bangsa menjadi permasalahan yang cukup serius bagi bangsa dan negara. Disintegrasi dapat memicu berbagai konflik yang lebih besar bahkan tidak menutup kemungkinan melahirkan bangsa Kamus Besar Bahasa Indonesia, disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; dan dari Jurnal Humaniora Universitas Gadjah Mada UGM, dinamika suatu masyarakat dapat dipacu dengan adanya pengakuan dari perbedaan. Namun demikian, tidak dapat dihindari bahwa perbedaan juga dapat memunculkan konflik sosial yang dapat mengganggu kestabilan kehidupan Penyebab Disintegrasi BangsaDalam kacamata sosial, keberagaman etnis yang ada dalam sebuah wilayah dapat memicu disintegrasi sosial yang mengarah pada konflik. Dikutip dari Buku Integrasi dan Disintegrasi dalam Perspektif Budaya oleh Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata, Konflik terdiri dari dua fase, yaitu fase disorganisasi dan fase beberapa faktor yang mempengaruhi kehidupan sosial menuju disintegrasi maupun integrasi. Seperti tujuan dari kelompok, sistem sosial, sistem tindakan, dan sistem sanksi. Sementara itu, gejala disintegrasi dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Sebagai berikut1. Ketidaksesuaian anggota kelompok mengenai tujuan kehidupan sosial kemasyarakatan yang telah Norma dan nilai sosial yang ada sudah tidak mampu lagi untuk membantu anggota masyarakat dalam mencapai tujuan baik individu maupun Norma dan nilai kelompok yang telah disepakati anggota kelompok saling bertentangan satu sama Sanksi yang diterapkan sebelumnya sudah lemah bahkan tidak dilaksankan dengan Tindakan anggota masyarakat telah bertentangan dengan norma dan nilai itu, Dahlan Hi Hasan dalam artikelnya yang berjudul Distingerasi sebagaimana diterbitkan dalam Jurnal ACADEMICA menjelaskan, ada tiga kemungkinan penyebab terjadinya disintegrasi bangsa yaitu sebab internal, kultural, dan struktural. Berikut penjelasannya1. InternalSebab internal ini berasal diri sendiri, yakni menyangkut pada kualitas pribadi manusia. Hal ini seringkali terjadi akibat pemahaman dan intepretasi yang kurang tepat terhadap sistem nilai muncul perilaku fatalistik, intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa yang tidak KulturalSebab kultural menyangkut tentang pandangan nilai dan sikap mental serta perilaku masyarakat. Pandangan ini muncul dari sistem nilai budaya yang menghargai cara hidup yang menghindari kesenangan duniawi dan ini memiliki kecenderungan untuk melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat dan berujung pada kesengsaraan orang banyak. Mereka juga tidak saling mengenal dan menghargai kebudayaan kelompok etnis hingga tidak menerima nilai-nilai yang berlaku di StrukturalSebab struktural terjadi akibat adanya struktur kekuasaan yang memberikan ruang bagi lahirnya disintegrasi bangsa. Contohnya rendahnya legitimasi pemerintahan, kekacauan ekonomi, tingginya represi, banyaknya pelanggaran HAM, hingga ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah. Simak Video "Komnas HAM Deklarasikan Pemilu Tanpa Diskriminasi" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy Kali ini kami akan menjelaskan tentang beberapa upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Dalam menjalani kehidupan, tentu tidak bisa lepas dari apa yang namanya perubahan. Perubahan yang terjadi ada yang bisa menerimanya dengan lapang dada. Namun tidak sedikit juga yang tidak menerima dan bahkan menentangnya sampai bermaksud ingin melakukan tindakan ini bisa menimbulkan sebuah permasalahan yang dinamakan disintegrasi. Disintegrasi di sini bisa terjadi baik di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun juga dalam ranah bernegara. Seperti contoh orang atau sekelompok orang yang biasanya tergabung dalam sebuah organisasi menolak sebuah perubahan yang dilakukan oleh bahkan secara terang-terangan menolak sebuah perubahan tersebut. Selain itu, muncul gerakan atau tindakan-tindakan yang di dalamnya berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa. Untuk itulah, pentingnya tindakan pencegahan agar tidak sampai menimbulkan permasalahan yang semakin disintegrasi juga dinamakan dengan konflik. Jadi, disintegrasi bangsa merupakan sebuah konflik yang terjadi dalam ranah atau domain bangsa. Salah satu contoh dari disintegrasi bangsa yang terjadi adalah kerusuhan pada 22 Mei yang lalu yang mana massa menolak hasil keputusan KPU tentang kemenangan salah satu DisintegrasiSelain itu, secara teori terdapat beberapa jenis disintegrasi, yaitu1. Disintegrasi vertikalUntuk disintegrasi vertikal ini terjadi dalam sebuah strata atau tingkatan yang berbeda. Strata yang satu lebih tinggi dibandingkans strata yang lainnya.. Misalnya, sebuah disintegrasi yang terjadi antara anak dengan orang tua maupun antara suami dengan istri. Sudah tentu dalam hal ini strata atau tingkatan orang tua lebih tinggi dibandingkan dengan anak. Strata suami pun juga lebih tinggi dibandingkan dengan itu, disintegrasi vertikal ini juga bisa muncul diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. Meskipun sebenarnya kebijakan yang dibuat pemerintah sudah melalui perundingan dan perencanaan yang matang, namun tetap saja terkadang banyak masyrakat yang menilai kebijakan tersebut kurang tepat atau bahkan Disintegrasi horizonalJika sebelumya disintegrasi vertikal disebabkan karena perbedaan strata atau tingkatan, maka untuk disintegrasi horizontal ini terjadi pada masyarakat yang memiliki strata yang sama. Maksudnya, masyarakat yang mengalami konflik tersebut sama-sama memiliki kedudukan dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih dominan. Biasanya, konflik seperti ini terjadi akibat kurangnya komunikasi sehingga menimbulkan salah pendapat yang terjadi tersebut tidak dibarengi dengan komunikasi yang baik. Selain itu, kedua pihak juga tidak memiliki sifat legowo untuk bisa menerima pendapat dari orang lain. Salah satu contoh disintegrasi aatau konflik horizontal yang terjadi adalah kerusuhan yang ada di Poso dan juga anda sudah tahu bahwa kerusuhan tersebut, khususnya di Sampit sangatlah menyeramkan dimana banyak sekali korban meninggal. Selain itu, konflik horizonal yang lebih sederhana dan mungkin anda pernah mengalaminya adalah konflik yang terjdi antara pendukung kesebelasan. Kerusuhan ini biasanya karena rivalitas dari kedua klub yang sudah berlangsung selama puluhan bagaimana upaya pencegahan disintegrasi bangsa? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah disintegrasi bangsa tidak sampai terjadi. Bagi anda yang ingin tahu selengkapnya, silahkan simak penjelasan di bawah ini. Namun sebelum itu kami juga telah menyajikan informasi penting seputar sejarah Republik Catalunya dan sejarah Korea Pencegahan Disintegrasi Bangsa1. Memberikan pemahaman tentang patriotismeUpaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus memiliki jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara jauh lebih berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun juga kelompok. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang harus ditanamkan oleh setiap harus sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia harus tetap menjadi negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai ā€œNKRI harga matiā€. Lalu bagaimana jika ada keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang dilakukan adalah dengan berdiskusi melalui lembaga-lembaga yang memang bertugas sebagai pihak penengah untuk penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan begitu, sikap maupun tindakan yang dilakukan berdasarkan argumentasi dan bukan sentimen. Hal ini akan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang dapat merugikan semua Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalismePrimodalisme merupakan sebuah pandangan atau sikap yang memegang kuat mengenai hal-hal yang sudah dibawa sejak kecil. Hal-hal tersebut bisa berhubungan dengan tradisi, kepercayaan, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai meninggalkan primodalisme sempit yang bisa mempengaruhi stabilitas berbangsa dan itu, tindakan-tindakan lainnya yang berhubungan atau berpotensi menimbulkan KKN atau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa memicu munculnya rasa ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian masyarakat berpotensi melakukan perlawan yang akhirnya mengakibatkan disintegrasi Rakyat harus punya sikap selektifTidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang saat ini sudah berusaha untuk memecah belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan dengan membawa isu-isu yang sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah semakin maju dimana berita akan sangat mudah menyebar melalui media karena itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif di dalam membaca dan memilih berita yang muncul atau sedang viral. Tidak semua berita yang viral tersebut terbukti benar alias fakta. Masyarakat harus pandai mengecek kebeneran dari berita atau isu-isu yang dimunculkan oleh berbagai akun di media sosial. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah termakan isu Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakatUpaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-lembaga yang sebelumnya dinilai masyarakat memiliki kredibilitas dan netralitas. Lalu bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus benar-benar mampu membangun kepercayaan mereka dengan penjelasan dan berbagai bukti yang Melawan berbagai gerakan separatisPemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang dapat mengganggu stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat di dalam mengakses berita tersebut. Pemerintah harus menjelaskan secara jelas mengenai gerakan yang mereka lawan berdasarkan bukti-bukti yang kuat. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa penjelasan seputar apa saja upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Di bawah ini ada beberapa informasi lain yang tidak kalah penting, yaituSejarah negara SiprusSejarah negara Chili Disintegrasi bangsa adalah salah satu permasalahan serius yang mengancam setiap bangsa dan negara, terutama bagi negara yang multikultural dan multietnis seperti Indonesia. Di negara seperti Indonesia, disintegrasi bangsa bisa muncul kapan saja karena fenomena ini ditimbulkan oleh konflik sosial serta perpecahan. Jika dibiarkan terjadi, masalah yang ditimbulkan bisa sangat beragam, mulai dari diskriminasi, konflik isu SARA, kriminalitas di mana-mana, bahkan hingga melahirkan bangsa yang baru. Pertanyaannya, apakah kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan disintegrasi bangsa? Kalau belum, sebaiknya simak artikel ini sampai habis karena di sini kita akan membahas tentang pengertian, penyebab, hingga cara menghadapinya. Pengertian Disintegrasi BangsaPenyebab Disintegrasi Bangsa1. Sebab internal2. Sebab kultural3. Sebab struktural4. Perbedaan ideologi5. Ketimpangan demografi6. Iklim politik yang tidak sehat7. Tingkat toleransi yang menurun di masyarakat8. Terhambatnya kemajuan ekonomiCara Mencegah Disintegrasi Bangsa1. Mengajarkan patriotisme2. Menghilangkan primordialisme3. Selektif dalam memilah informasi4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat5. Melawan Berbagai Gerakan SeparatisContoh Disintegrasi Bangsa yang Pernah Terjadi di Indonesia1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia PKI Madiun2. Pemberontakan Republik Maluku Selatan RMS3. Pemberontakan Andi Aziz4. Pemberontakan PRRI dan PERMESTAKesimpulan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mendefinisikan disintegrasi sebagai keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Lebih lanjut lagi, Soerjono Soekanto menjelaskan disintegrasi bangsa sebagai proses pudarnya norma dan nilai di dalam masyarakat akibat adanya perubahan pada lembaga kemasyarakatan. Pada akhirnya, muncul nilai dan norma subjektivitas kelompok yang dilandasi oleh perasaan senasib dan seperjuangan untuk menetapkan kelompok lain sebagai musuh. Contohnya seperti yang terjadi di Semenanjung Korea. Disintegrasi muncul akibat ada dua ideologi yang tidak bisa disatukan, akibatnya munculah dua negara, yaitu Korea Utara dengan ideologi komunis dan Korea Selatan dengan ideologi demokrasi. Beruntung di Indonesia yang multietnis dan multikultural ini, persatuan masih bertahan kuat. Hal ini terjadi karena beberapa alasan, pertama kepemimpinan dan pemerintahan yang kuat sehingga dapat menepis isu disintegrasi yang muncul. Lalu, yang kedua karena para penegak keamanan sangat solid dan kuat dalam meredam disintegrasi, tetapi banyak masyarakat yang merasa cara ini lebih identik dengan kekerasan serta pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM. Alasan yang terakhir karena pembangunan ekonomi yang impresif, sehingga membuat masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat menimbulkan disintegrasi. Penyebab Disintegrasi Bangsa Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan munculnya disintegrasi bangsa dalam suatu negara, diantaranya adalah 1. Sebab internal Yang pertama adalah penyebab internal, hal ini berhubungan dengan kualitas pribadi rakyat di suatu negara. Umumnya, penyebab internal muncul karena adanya pemahaman serta interpretasi nilai budaya yang tidak tepat. Akibatnya muncul perilaku intoleran, meninggikan suku bangsa masing-masing, hingga penggunaan bahasa yang tidak sopan. 2. Sebab kultural Kedua adalah penyebab kultural yang berkaitan dengan pandangan mengenai nilai, mental, serta perilaku masyarakat. Pandangan ini dapat muncul dari sistem nilai budaya yang menghargai tanpa adanya keharmonisan dan kesenangan duniawi. Kecenderungan kelompok ini adalah melakukan kegiatan yang meresahkan dan berujung pada kesengsaraan masyarakat. Kelompok ini juga tidak saling mengenal dan tidak menghargai kebudayaan etnis lain. 3. Sebab struktural Penyebab struktural ada karena kekuasaan memberikan ruang untuk lahirnya disintegrasi bangsa. Misalnya kekacauan ekonomi, pelanggaran HAM yang terus bertambah, rendahnya legitimasi pemerintahan hingga ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah. 4. Perbedaan ideologi Setiap negara tentu mempunyai ideologi masing-masing yang harus diyakini oleh setiap warga negaranya. Jika tidak, akan muncul berbagai ideologi yang dapat melahirkan paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi negara tersebut. Sebagai contoh, Indonesia merupakan negara yang menganut ideologi Pancasila Namun di masyarakat ada ideologi lain yang berkembang dan keberadaannya bisa mengancam persatuan masyarakat, seperti Marxisme atau Komunisme 5. Ketimpangan demografi Kesenjangan yang timpang dalam demografis juga bisa menjadi menyebabkan disintegrasi bangsa. Alasannya karena kebutuhan masyarakat menjadi tidak seimbang, sehingga rakyat akan berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Hal Ini dapat memunculkan rasa cemburu yang berujung pada perpecahan. 6. Iklim politik yang tidak sehat Hal ini merupakan salah satu pemicu yang bisa menyebabkan terjadinya perpecahan karena ada banyak oknum yang mempermainkan politik untuk kepentingannya sendiri. Alhasil, banyak terjadi demonstrasi dan perpecahan di tengah masyarakat ketika membahas masalah politik. 7. Tingkat toleransi yang menurun di masyarakat Menghormati segala bentuk perbedaan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita tidak seharusnya membedakan sikap kepada orang lain hanya karena perbedaan agama, adat, ras, suku, kondisi fisik, ekonomi, tingkatan pendidikan maupun hal lainnya. Sikap tidak toleran seperti ini dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa yang sulit diselesaikan. 8. Terhambatnya kemajuan ekonomi Aspek ini bisa menyebabkan kesenjangan finansial antara si kaya dan si miskin. Di samping itu, terhambatnya kemajuan ekonomi juga dapat membuat jumlah pengangguran meningkat. Hal-hal seperti ini pada akhirnya akan menimbulkan kriminalitas dan perpecahan di masyarakat. Cara Mencegah Disintegrasi Bangsa Dari penjelasan tentang pengertian dan penyebab disintegrasi bangsa di atas, bisa dilihat bahwa keberagaman sangat mudah menimbulkan konflik yang akan memicu perpecahan. Maka dari itu, baik pemerintah maupun masyarakat harus berusaha mencegah terjadinya disintegrasi dengan cara 1. Mengajarkan patriotisme Pemerintah harus mengajarkan jiwa patriotisme cinta tanah air kepada masyarakat demi mencegah munculnya perpecahan di tengah masyarakat. Di samping itu, masyarakat juga akan menyadari bahwa kepentingan negara jauh lebih penting dibanding kepentingan kelompok maupun pribadi. Dengan begitu mereka akan memegang teguh slogan ā€œNKRI Harga matiā€ dan Indonesia harus tetap menjadi negara yang satu bagaimanapun kondisinya. Meskipun dalam praktiknya pasti ada keputusan pemerintah yang menimbulkan pro dan kontra, namun hal ini bisa diselesaikan dengan cara berdiskusi melalui lembaga yang bertugas sebagai pihak penengah dalam permasalahan tersebut. Cara seperti ini membuat sikap dan tindakan dilakukan berdasarkan pada argumen, bukan sentimen. Inilah yang nantinya akan mencegah kemunculan disintegrasi bangsa. 2. Menghilangkan primordialisme Primordialisme adalah sebuah sikap atau pandangan yang memegang kuat hal-hal yang dibawa sejak kecil. Misalnya seperti kepercayaan, adat-istiadat, tradisi dan sebagainya. Primordialisme yang sempit seperti ini dapat mempengaruhi stabilitas bernegara. Maka dari itu, kita harus meninggalkannya secepat mungkin. Di sisi lain, pemegang kekuasaan harus menghindari tindakan yang bisa menimbulkan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN. Karena, hal itu bisa memicu munculnya ketidakpercayaan masyarakat sehingga masyarakat cenderung melakukan perlawanan dan mengakibatkan disintegrasi bangsa. 3. Selektif dalam memilah informasi Saat ini ada banyak pihak yang berusaha memecah belah bangsa dengan cara menyebarkan isu-isu sensitif, terutama yang berhubungan dengan suku, agama, ras, dan antar golongan SARA. Kondisi ini terjadi karena setiap orang bisa dengan mudah menyebarkan isu-isu negatif melalui media sosial. Maka dari itu, kita harus lebih selektif dan berpikir cerdas dalam memilih dan membaca informasi yang beredar di internet. Terutama berita yang sedang viral, karena tidak semua berita itu terbukti benar. Kita harus selalu mengecek kebenaran berita-berita viral yang kita temukan dan jangan sampai mudah termakan oleh berbagai isu di internet. 4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat Pemerintah harus terus berusaha meningkatkan kepercayaan masyarakat, karena hal ini menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya disintegrasi bangsa. Jika tidak, masyarakat yang kehilangan kepercayaan akan menilai lembaga negara sudah tidak memiliki netralitas dan kredibilitas. Pemerintah harus menunjukkan dengan bukti nyata bahwa mereka hadir untuk rakyat, bukan untuk kepentingan sendiri dan kelompoknya. 5. Melawan Berbagai Gerakan Separatis Selain membangun kepercayaan masyarakat, pemerintah pun harus melawan berbagai tindakan dari gerakan separatis yang bisa muncul dan mengganggu stabilitas negara. Gerakan separatis seringkali muncul akibat perpecahan di masyarakat. Perpecahan ini timbul karena adanya rasa ketidakadilan dan tidak puas terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Tak hanya itu, pemerintah pun harus mengedukasi masyarakat tentang gerakan separatis menggunakan bukti yang jelas dan kuat. Di sisi lain, sebagai masyarakat, kita juga harus mengimbangi usaha pemerintah dengan cara membentengi diri dari informasi menyesatkan. Perlu digaris bawahi, gerakan separatis masih ada sampai saat ini. Buktinya bisa dilihat pada serangan-serangan dari Kelompok Kriminal Bersenjata KKB di Papua yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Serangan-serangan tersebut mengakibatkan terganggunya keamanan negara dan memakan banyak korban jiwa. Contoh Disintegrasi Bangsa yang Pernah Terjadi di Indonesia 1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia PKI Madiun Pemberontakan Partai Komunis Indonesia PKI Madiun terhadap pemerintahan Soekarno terjadi pada tanggal 18 September tahun 1948. Penyebab utamanya adalah munculnya perbedaan ideologi antara Pancasila dan Komunis. Berawal dari Amir Syarifuddin yang merasa sakit hati karena diberhentikan dari posisinya sebagai menteri. Amir kemudian membentuk sebuah organisasi yang bernama Front Demokrasi Rakyat FDR. Dia menggabungkan tiga partai besar komunis, yaitu Partai Komunis Indonesia PKI, Barisan Tani Indonesia BTI dan Pemuda Sosialis Indonesia Pesindo dengan tujuan untuk menjatuhkan kabinet Mohammad Hatta. Ini dilakukan agar paham komunis dapat disebarluaskan secara maksimal hingga ke seluruh penjuru Indonesia. 2. Pemberontakan Republik Maluku Selatan RMS Yang kedua adalah pemberontakan Republik Maluku Selatan RMS yang terjadi pada tahun 1950. Pada tanggal 25 April 1950, Dr. Christian Robert Soumokil mendirikan Republik Maluku Selatan RMS. Dia melakukan ini sebagai bentuk penolakan atas berdirinya NKRI. Saat itu, Soumokil merasa tidak setuju jika daerah-daerah di Negara Indonesia Timur NIT digabungkan ke dalam wilayah NKRI. Karena itulah, dia mencoba melepaskan Maluku Tengah dan NIT dari Republik Indonesia Serikat. Pemerintah merasa kehadiran RMS dapat menjadi ancaman serius untuk keutuhan Republik Indonesia Serikat, maka dari itu dikirimlah Dr. J. Leimena dengan misi perdamaian. Sayangnya, langkah ini ditolak oleh Soumokil. Pemerintah lantas memutuskan untuk melaksanakan ekspedisi militer dan akhirnya kota Ambon bisa dikuasai pada bulan November 1950. Yup, pemerintah berhasil menghentikan pemberontakan RMS. 13 tahun kemudian, tepatnya pada 12 Desember 1963, Soumokil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Militer Luar Biasa. 3. Pemberontakan Andi Aziz Pemberontakan Andi Azis dimulai dengan berakhirnya Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949. Dalam konferensi itu, Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger KNIL–angkatan perang Belanda dibubarkan dan Negara Indonesia Timur ditetapkan menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat RIS. Andi Azis menentang keputusan ini karena tidak setuju jika NIT harus menjadi bagian dari RIS. Sejak awal dia memang ingin agar Indonesia menjadi sebuah negara federasi. Selain itu, dia juga tidak setuju jika KNIL harus bergabung dengan TNI dan berada di bawah Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat APRIS. Pada tanggal 5 April 1950, Andi Azis dan pasukannya lalu menyerbu markas APRIS yang ada di Makassar dan berhasil menduduki markas ini. Dua hari kemudian, 7 April 1950, pemerintah RIS mengirimkan pasukan ekspedisi yang dipimpin langsung oleh Letnan Kolonel Kawilarang. Karena hal ini, kondisi di Makassar menjadi kacau balau sehingga pada tanggal 8 April 1950, Pemerintah RIS memberikan ultimatum kepada Andi Azis untuk melapor ke Jakarta. Andi Azis menolak berangkat ke Jakarta dan dia kemudian dicap sebagai pemberontak oleh Soekarno. Soekawati yang menjadi Presiden NIT saat itu mengetahui hal ini, dia lalu meminta Andi Azis untuk menyerahkan diri. Akhirnya pada tanggal 15 April 1950, Andi Azis berangkat ke Jakarta dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara. 4. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA PRRI adalah kependekan dari Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia, sementara PERMESTA adalah kependekan dari Perjuangan Rakyat Semesta. Dua organisasi ini melakukan pemberontakan pada bulan Februari 1958 di wilayah Sumatera dan Sulawesi. Mereka merasa saat itu ada ketimpangan pembangunan di antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah daerah Sumatera dan Sulawesi merasa bahwa pembangunan hanya fokus dilakukan di pusat. Jadi, pemberontakan PRRi dan Permesta ini adalah upaya untuk mendapatkan otonomi daerah yang lebih luas lagi. Pelopor utama pemberontakan ini berasal dari kalangan militer daerah. Untuk mencegah pemberontakan semakin meluas, pemerintah pusat lalu mengadakan operasi militer yang dipimpin oleh Tentara Negara Indonesia untuk memberantas PRRi dan Permesta. Pada bulan Agustus tahun 1958, pemerintah berhasil menghentikan pemberontakan ini. Tiga tahun kemudian, Presiden Soekarno memberikan penghapusan hukuman atau amnesti kepada mantan anggota PRRI dan Permesta. Kesimpulan Sebagai bangsa yang identik dengan keragaman, Indonesia harus selalu waspada terhadap ancaman-ancaman disintegrasi bangsa. Pasalnya, keragaman tersebut justru dapat menimbulkan konflik jika pemerintah dan rakyat tidak dapat bekerja sama. Artinya, baik pemerintah maupun rakyat harus sama-sama berusaha menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia ā€œBhinneka Tunggal Ikaā€. Semboyan ini adalah pengingat bahwa perbedaan agama, suku, ras, dan budaya bukan suatu masalah jika kita tetap memiliki satu tujuan yang sama, yaitu mempertahankan persatuan dan kesatuan Indonesia. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, harus selalu mendahulukan kepentingan negara daripada kepentingan pribadi maupun kelompok. Tujuannya agar pemerintah dapat bertindak secara adil dan menghasilkan kebijakan yang pro rakyat. Pemerintah juga harus menindaklanjuti setiap pelanggaran dilakukan oleh pemegang kekuasaan agar tidak membuat masyarakat menjadi benci kepada pemimpinnya sendiri. Kita sebagai warga negara harus saling menghormati dan menghargai untuk menjaga keutuhan bangsa. Dengan berpegang teguh pada Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, kita dapat menghindari ancaman disintegrasi di negara yang multikultural ini. Terlebih sejak dulu Pancasila sudah terbukti mampu menyatukan berbagai perbedaan. Tak hanya itu, kita pun harus menyadari bahwa perpecahan bangsa adalah masalah yang sangat serius. Jika kita menganggap sepele masalah perpecahan bangsa ini, akan ada banyak sekali konflik yang menghancurkan keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Maka dari itu, selalu jaga perkataan, perbuatan, sikap, dan sifat kepada sesama tanpa melihat agama, suku, atau ras. Ingat, Indonesia dibentuk dengan tujuan agar perbedaan-perbedaan tersebut menjadi satu kesatuan yang kuat dan tidak bisa dipisahkan sampai kapanpun. Karena perbedaan ini juga merupakan kekuatan utama bangsa Indonesia. Demikian pembahasan tentang disintegrasi bangsa. Setelah membaca artikel ini sampai habis, semoga saja kita semua tetap bisa mempertahankan persatuan dan kesatuan. Jika ingin mencari buku tentang persatuan dan kesatuan, maka kamu bisa mendapatkannya di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Gilang Oktaviana Putra BACA JUGA Pengertian Disintegrasi, Dampak, dan Bentuk-Bentuknya dalam Keseharian Integrasi Nasional Pengertian, Konsep, Syarat, Faktor Pembentuk, dan Penghambatnya Integrasi Pengertian, Jenis, dan Faktor Terbentuknya Contoh Ancaman di Bidang Politik dan Cara Mengatasinya Pengertian Integrasi Sosial Syarat, Bentuk, dan Faktor Pengaruhnya ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Berikut yang bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah.. a. menjauhkan diri dari sikap diskriminatif b. mengembangkan sikap etnosentrisme c. menghindarkan diri dari sikap sukuisme d. menjauhkan diri dari sikap fanatisme sempit e. mengembangkan sikap toleransi beragama Jawaban B. Mengembangkan sikap etnosentrisme Penjelasan Etnosentrisme adalah penilaian terhadap kebudayaan lain atas dasar nilai dan standar budaya sendiri. Orang-orang etnosentris menilai kelompok lain relatif terhadap kelompok atau kebudayaannya sendiri, khususnya bila berkaitan dengan bahasa, perilaku, kebiasaan, dan agama. Perbedaan dan pembagian etnis ini mendefinisikan kekhasan identitas budaya setiap suku bangsa. Karena tidak mengutamakan persatuan dan kebersamaan seluruh bangsa, Sehingga tidak bisa menunjang terbentuknya Integrasi Nasional dan tidak bisa mencegah terjadinya disintegrasi pada suatu bangsa Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terkenal dengan keragaman etnis, budaya, bahasa, dan agama yang dimilikinya. Namun, di tengah-tengah keberagaman ini, ada banyak tekanan yang mengancam untuk melibatkan diri dalam disintegrasi bangsa. Disintegrasi tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya adalah perbedaan agama, etnis, budaya, dan bahasa. Oleh karena itu, perlu ada tindakan yang diambil untuk menangkal disintegrasi bangsa. Perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa harus berfokus pada pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan budaya, etnis, bahasa, dan agama yang dimiliki oleh masing-masing. Berikut adalah beberapa perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa Menghormati Perbedaan BudayaMenghormati Perbedaan EtnisMenghormati Perbedaan BahasaMenghormati Perbedaan AgamaMeningkatkan Kepedulian Terhadap SesamaMempromosikan Keragaman Etnis, Budaya, Bahasa, dan AgamaBerpartisipasi Ramai-Ramai Dalam Kegiatan SosialMembenci atau Menghina Orang Lain yang BerbedaMemutarbalikkan Fakta SejarahMenyebarkan Hoax atau Berita Palsu Menghormati Perbedaan Budaya Dalam keragaman etnis, budaya, bahasa, dan agama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, setiap orang memiliki budaya sendiri yang berbeda. Salah satu cara untuk menangkal disintegrasi bangsa adalah dengan menghormati perbedaan budaya yang dimiliki oleh masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan menghormati budaya yang berbeda dari orang lain, yaitu dengan tidak mengejek, menghina, atau menghakimi orang lain karena budaya mereka yang berbeda dari budaya kita. Hal ini akan membantu dalam menciptakan suasana yang menghormati perbedaan budaya, yang akan mencegah timbulnya disintegrasi. Menghormati Perbedaan Etnis Dalam keragaman etnis yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, setiap orang memiliki kebangsaan sendiri yang berbeda. Salah satu cara untuk menangkal disintegrasi bangsa adalah dengan menghormati perbedaan etnis yang dimiliki oleh masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan menghormati etnis yang berbeda dari orang lain, yaitu dengan tidak mengejek, menghina, atau menghakimi orang lain karena etnis mereka yang berbeda dari etnis kita. Hal ini akan membantu dalam menciptakan suasana yang menghormati perbedaan etnis, yang akan mencegah timbulnya disintegrasi. Menghormati Perbedaan Bahasa Dalam keragaman bahasa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, setiap orang memiliki bahasa sendiri yang berbeda. Salah satu cara untuk menangkal disintegrasi bangsa adalah dengan menghormati perbedaan bahasa yang dimiliki oleh masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan menghormati bahasa yang berbeda dari orang lain, yaitu dengan tidak mengejek, menghina, atau menghakimi orang lain karena bahasa mereka yang berbeda dari bahasa kita. Hal ini akan membantu dalam menciptakan suasana yang menghormati perbedaan bahasa, yang akan mencegah timbulnya disintegrasi. Menghormati Perbedaan Agama Dalam keragaman agama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, setiap orang memiliki agama sendiri yang berbeda. Salah satu cara untuk menangkal disintegrasi bangsa adalah dengan menghormati perbedaan agama yang dimiliki oleh masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan menghormati agama yang berbeda dari orang lain, yaitu dengan tidak mengejek, menghina, atau menghakimi orang lain karena agama mereka yang berbeda dari agama kita. Hal ini akan membantu dalam menciptakan suasana yang menghormati perbedaan agama, yang akan mencegah timbulnya disintegrasi. Meningkatkan Kepedulian Terhadap Sesama Meningkatkan kepedulian terhadap sesama adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangkal disintegrasi bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membantu orang lain yang membutuhkan, memberikan bantuan kepada orang lain, dan membantu dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh orang lain. Hal ini akan membantu untuk menciptakan suasana saling membantu di antara masyarakat, yang akan mencegah timbulnya disintegrasi. Mempromosikan Keragaman Etnis, Budaya, Bahasa, dan Agama Mempromosikan keragaman etnis, budaya, bahasa, dan agama adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangkal disintegrasi bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengenalkan dan menyebarkan informasi tentang keragaman etnis, budaya, bahasa, dan agama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap keragaman yang dimiliki oleh bangsa ini, yang akan mencegah timbulnya disintegrasi. Berpartisipasi Ramai-Ramai Dalam Kegiatan Sosial Berpartisipasi ramai-ramai dalam kegiatan sosial adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangkal disintegrasi bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang diadakan oleh pemerintah atau oleh masyarakat. Hal ini akan membantu untuk menciptakan suasana kesatuan dan keselarasan di antara masyarakat, yang akan mencegah timbulnya disintegrasi. Namun, walaupun perilaku di atas adalah perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa, ada juga perilaku yang tidak dapat menangkal disintegrasi bangsa. Berikut adalah beberapa perilaku yang tidak dapat menangkal disintegrasi bangsa Membenci atau Menghina Orang Lain yang Berbeda Membenci atau menghina orang lain yang berbeda adalah salah satu perilaku yang tidak dapat menangkal disintegrasi bangsa. Hal ini dikarenakan perilaku tersebut justru akan menciptakan suasana yang tidak menghargai perbedaan budaya, etnis, bahasa, dan agama yang dimiliki oleh masing-masing. Akibatnya, perilaku ini justru akan mendorong terjadinya disintegrasi di antara masyarakat. Memutarbalikkan Fakta Sejarah Memutarbalikkan fakta sejarah adalah salah satu perilaku yang tidak dapat menangkal disintegrasi bangsa. Hal ini dikarenakan perilaku tersebut justru akan menciptakan suasana yang kurang menghargai sejarah dan pengalaman yang dimiliki oleh bangsa ini. Akibatnya, perilaku ini justru akan mendorong terjadinya disintegrasi di antara masyarakat. Menyebarkan Hoax atau Berita Palsu Menyebarkan hoax atau berita palsu adalah salah satu perilaku yang tidak dapat menangkal disintegrasi bangsa. Hal ini dikarenakan perilaku tersebut justru akan menciptakan suasana yang kurang menghargai kebenaran yang dimiliki oleh masyarakat. Akibatnya, perilaku ini justru akan mendorong terjadinya disintegrasi di antara masyarakat. Perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah perilaku yang berfokus pada pengakuan dan penghormatan terhadap perbedaan budaya, etnis, bahasa, dan agama yang dimiliki oleh masing-masing. Perilaku tersebut, seperti menghormati perbedaan budaya, menghormati perbedaan etnis, menghormati perbedaan bahasa, menghormati perbedaan agama, meningkatkan kepedulian terhadap sesama, mempromosikan keragaman etnis, budaya, bahasa, dan agama, dan berpartisipasi ramai-ramai dalam kegiatan sosial, akan membantu dalam menciptakan suasana yang menghormati perbedaan yang dimiliki oleh masyarakat. Sementara itu, perilaku seperti membenci atau menghina orang lain yang berbeda, memutarbalikkan fakta sejarah, dan menyebarkan hoax atau berita palsu tidak dapat menangkal disintegrasi bangsa.

berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah